Postingan

(123) JARGON PG

Gambar
Opini Minggu Siang Amroeh Adiwijaya (merespons postingan Link 1 di bawah dari mas Timbul Basuki di satu WAG alumni UI). -------------------- "SADARLAH WAHAI PANJI GUMILANG" Link 1: https://lognews.co.id/component/content/article/9-artikel/5324-pendidikan-universal-yang-membumi-menenun-toleransi-dari-rumah-hingga-benua?Itemid=554 Link 2: https://amroehadiwijaya.blogspot.com/2025/06/117.html Link 3: https://amroehadiwijaya.blogspot.com/2025/06/116_11.html Setiap organisasi dan lembaga apa pun termasuk Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaitun, sah untuk memiliki moto dan jargon sebagai pedoman ke mana suatu lembaga akan mengarah dan menuju. Menurut kamus tata bahasa Indonesia, jargon dan moto (tidak motto) memiliki tujuan berbeda. Moto merupakan ungkapan yang mengandung makna mendalam dan mewakili nilai, tujuan, atau prinsip. Sedangkan jargon adalah kosakata khusus yang digunakan oleh kelompok atau profesi tertentu untuk merujuk pada hal-hal yang spesifik dalam kelompok ...

(122) ARS

Gambar
In Memoriam lagi .... "ABDUL RAHMAN SALEH" Oleh: Amroeh Adiwijaya  Kalau dua hari yang lalu saya menulis In Memoriam singkat di beberapa WAG untuk Wina Armada-mantan Wakil ketua Dewan Pers, sobat satu angkatan '78 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), hari ini tulisan mengenai Abdul Rahman Saleh yang kemarin menyusul menghadap ke haribaan Ilahi. Malam, tanggal 28 Oktober 1979, pada acara pelantikan saya sebagai ketua umum Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta  (*)   di aula hotel PHI Cempaka putih, yang kami undang untuk menyampaikan orasi mengenai hukum adalah Abdul Rahman Saleh, biasa saya menyebut dengan Bang Arman, Lawyer, alumni HMI komisariat Fakultas Hukum UGM, yang sesekali menjadi aktor film, dan sesudahnya mengambil spesialisasi Notariat di FHUI. Usai acara, dalam perjalanan mengantar ke parkiran mobil, bang Arman mengatakan kepada saya, "Amroeh, pada pidato tadi, anda kok menyitir kisa...

(121) LAYALI LUBNAN

Gambar
Cerpen  Amroeh Adiwijaya  "MALAM MALAMKU DI LEBANON" Kegemaran saya mendengarkan musik-lagu sejak kecil adalah berkat ketularan hobi ayah yang suka mutar lagu (dan berita) dari radio dan cassette tape recorder. Juga dalam hobi membaca, dua hal yang sangat bermanfaat dalam mengarungi kehidupan saya bersaudara. Khusus lagu, setiap kalau sempat, hampir setiap mau tidur malam seperti malam kemarin (sekitar pukul 23:00), selain mendengarkan lagu dan membaca atau menulis, saya umek nutul-nutul HP untuk mencari lagu-lagu kenangan masa kanak-kanak tahun-tahun awal masuk SD (1964/65) yang melodi dan sebagian lirik/syairnya masih saya ingat namun judul nggak tahu. Lagu-lagu Indonesia, China dan Jepang dan lain-lain sudah ketemu dan terfile semua, cuman ada tiga lagu yang belum ketemu, kebetulan satu lagu barat cewek yang ada suara kicau burung, dan dua lagu Arab asli (Mesir/Lebanon) masing-masing satu musik instrumental orchestra/tanpa lirik, dan satunya bervocalis alias de...

(120) SAKAN AL-LAIL

Gambar
Cerpen  Amroeh Adiwijaya "MUSIK ITU UNIVERSAL ILAHIAH" Penyuka musik dan kesenian pada umumnya menunjukkan bahwa pada dirinya berunsur banyak "kebijaksanaan" sedangkan yang sebaliknya adalah sosok yang kering kerontang dan gersang. Demikian ungkapan sebuah adagium Jerman. Dan siapa pun yang berpaham universalist dan suka musik, niscaya menyukai semua jenis musik yang bagus tanpa membedakan sumber atau asal-usul musik: SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Lalu, adakah sebuah musik, orchestra klasik maupun pop, instrumental maupun berlirik, yang karena irama, melodi, lirik dan musik pengiring bahkan sang penyanyinya dapat membuat seseorang lebih merasa dekat dengan Tuhannya? Ada dan banyak bahkan bisa ditemui pada diri pemuka agama. Dan apakah itu boleh? Why not? Maka musik adalah mengandung unsur ketuhanan, kebesaran tuhan, Ilahiah. Dari banyak lagu yang saya suka baik dari dalam maupun luar negeri (timur/barat, utara/selatan), saya coba pilihkan s...

(119) PEMIMPIN SERAKAH

Gambar
"PEMIMPIN YANG SERAKAH" Oleh: Amroeh Adiwijaya Di surat kabar KOMPAS, Jumat 19 Juni 2025 dimuat opin (oleh: Sukidi/pemikir kebinekaan) berjudul "Pemimpin yang melarat" yang menurut penulis (saya) akan lebih pas, menggelegar dan tepat berjudul, "Pemimpin yang serakah", napa? Karena selain_kata serakah berasal dari akar bahasa Jawa, disebut "srakah" atau "nggragas", juga agar memfokus pada mengganyang korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN), perbuatan bejat yang merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Meski istilah di luar ke-Jawa-an tak kalah banyak, tapi penulis mencoba menegaskan kata "serakah" (beda dengan melarat) yang telah masuk di KBBI yang berarti memiliki keinginan yang berlebihan atau tidak pernah puas terhadap sesuatu, terutama harta benda atau kekayaan. Juga diartikan sebagai keinginan untuk mendapatkan lebih dari yang seharusnya atau yang diperlukan.  Di istilah Inggris pun ada: Greedy,...

(118) PEMILIK MASKUMAMBANG

Gambar
"SIAPA PEMILIK PONDOK PESANTREN MASKUMAMBANG?" Oleh: Amroeh Adiwijaya. Jawaban pertanyaan judul di atas_mudah, adalah ahli waris Allahummaghfir lahu  Mbah KH Abdul Djabbar. Beliau yang hidup dan wafat pada abad ke 18.M atau ke 12.H itu adalah pembubak/pembuka lokasi bernama Maskumambang, tepatnya di desa Sembungankidul Kecamatan Dukun Gresik Jawa Timur, yang di situ kemudian beliau mendirikan pondok pesantren dengan nama sama, Maskumambang. Ke bawah, beliau memiliki 10 putra-putri, dan ke atas menyambung silsilah ke Joko Tingkir dan sebagainya. Seperti pondok pesantren pada umumnya, tradisional/salafi maupun modern_sejak dulu hingga kini, pendiri mewariskan pondok pesantren kepada sang putra/putri, selain untuk dikelola, biasanya mencakup pula harta/tanah warisan yang menjadi bagian sang putra-putri. Dan KH Abdul Djabbar mewariskan pondok pesantren (Maskumambang) kepada putra nomor 4 bernama KH Faqih, yang kemudian mewariskan kepada sang putra bernama KH Ammar Faq...

(117) SURAT TERBUKA UNTUK PG

Gambar
Surat Terbuka Pasca Panji Gumilang Mengklaim Silsilah Keluarga Besar Saya Link Video Asli Panji Gumilang 🩸 https://youtu.be/ylsVrVfRIfU?si=5-vJffNATNVdVeA2 ---------------------- "PANJI GUMILANG, WHY YOU ARE?" Oleh: Amroeh Adiwijaya Pengantar: Tulisan ini merespons sekaligus meluruskan narasi video/podcast (link terlampir-di atas): Panji Gumilang alias PG (*) dengan narator penuh retorika khas iklan "kecap nomor satu" mengklaim bersilsilah yang aduhai. Dengan demikian saya tidak ada niat sedikit pun untuk ber-ta'ssub (Arab: berbangga diri) mengenai silsilah, nasab atau keturunan. _______________ Yth. Kak (**) Abdul Salam,  nama pop terkini, Syeikh Panji Gumilang: Apa kabar dan Why you are_kenapa antum (***)? Karena tulisan ini berdasarkan keyakinan bahwa video_podcast dan narasi/naratornya atas persetujuan antum, maka tentu antum harus fair untuk mencabut+minta maaf, dan tidak elok kalau kemudian antum sekedar membantah atau meralat video itu. Dan ...