***** CAK ALI AHWAN MANTU

Foto: Jam tangan "merk CARTIER" kenangan abadi bersama Najib Ahwan.
------------

Sebuah Catatan Ringan:
"ACARA RESEPSI PERNIKAHAN PUTRA CAK H.ALI HAKIM AHWAN DI HOTEL SHANGRILA SURABAYA"

Suatu kehormatan bagi saya dan istri diundang cak Ali (Surabaya) dan dapat menghadiri acara resepsi pernikahan yang megah itu, dan catatan sederhana ini khusus perihal kekeluargaan sekaligus nge "charge" rohani.

Ahad siang, 28 Januari 2024 di pelaminan ballroom hotel Shangrila Surabaya ketika saya dan istri bersalaman dengan ortu mempelai wanita, saya sempat bertanya kepada yang bapak, "Maaf, bapak apanya almarhum pak Tom Badawy?" yang dijawab, "saya putra pertamanya, kakak mempelai wanita", dan saya menambahkan, "saya yunior Gontor beliau, dan sempat bertemu waktu reuni ABU SITTIN Lombok, Mei 2022".

Di deretan meja kursi pojok sebelah kiri pelaminan, sengaja milih dekat meja sajian (hehe....), saya dan istri duduk berdampingan meja dengan famili, dokter Ali Faishal, SpA dan istri. Saya baru tahu sewaktu beliau menyapa dan menghampiri tempat duduk saya.

Sambil cipika-cipiki singkat beliau bertanya, "sudah bersalaman dengan pengantin, pak Amroeh?", yang saya jawab, "sudah, pak". Ternyata beliau menyantap hidangan lebih dulu meski belum bersalaman dengan pengantin dan ortunya di pelaminan, hehe....

Karena saya kurang memperhatikan siapa-siapa yang hadir dan masih fokus menikmati hidangan yang lezat, tak terduga dan alhamdulillah saya dan istri dihampiri dulur-dulur yang baik hati, awet muda dan cantik-cantik, saudari dari cak Ali yaitu mbak Laila, mbak Latifah dan mbak Yudiah. Dengan mbak Zumaroh, saya yang menghampiri ke tempat duduk beliau.

Meski bertemu dan berbincang singkat sambil sedikit mengeraskan suara untuk menyiasati kerasnya suara sound sistem, namun bagi saya sangat bermakna.

Dengan mbak Laila (Kediri), saya mengenangkan pada almarhum mas Munir, mbak Zumaroh (Gresik) pada almarhum cak Ghozi yang saya merasa dekat terkhusus pada senyuman dan pitutur almarhum yang selalu mencerahkan.

Dengan mbak Latifah (Kediri) saya katakan kalau wafat mas Heri setahunan yang lalu itu saya baru tahu dua bulan sesudahnya, juga menyinggung tentang adik saya Mihwar (Bandung) yang bersahabat dengannya semasa di MI Maskumambang Gresik.

Dan dengan mbak Yudiah (Gresik) yang setiap ketemu selalu mengawali dengan kata, "maafkan mas Najib (suami) Yo!", tentu saya membayangkan berjumpa hangat ketawa-ketiwi dengan almarhum Najib. Cucunya sudah 9(?), amboi, padahal dua anak cewek saya belum menikah, haha ...

Saya nambah menulis tentang almarhum Najib meskipun saya dulu sudah menulis "obituari" panjang setelah beliau wafat.

Di walimahan itu kebetulan saya mengenakan jam tangan jadoel (foto di atas), dan ingatan saya  langsung tertuju kepada almarhum ketika beberapa kali bertemu dan memuji sewaktu jam tangan itu dulu saya kenakan, "Arlojimu apik Am, aku seneng". Terbetik di hati saya, "arlojiku ini arloji jimat dan wasiat Najib, hehe...".

Di pintu keluar menjelang saya dan istri pamit pulang, Alhamdulillah ketemu dengan 3 adik cowok cak Ali: Gus H.Moh Husni, Usman dan Jamil (Gresik) yang mengenakan jas warna hijau sedikit tua kostum seragam sahibul hajah, sumringah dan ganteng-ganteng awet muda, plus dengan sang keponakan perlente cak Ali yang mengenakan jas hitam, Muhibby.

Yang saya ingat adalah kata-kata Usman yang bagi saya bermakna mendalam, "selain cak Ali, yang cowok ya cuman kami bertiga ini", yang di hati saya berucap, "insya Allah kalian panjang usia, Usman!".

Itulah sedikit catatan ringan membahagiakan yang bisa saya ungkapkan.
Tidak lupa saya mengucapkan selamat untuk kedua mempelai, mas Ardan dan istri, juga untuk cak Ali sekeluarga.
Barakallah.

Gresik, Rabu,
31 Januari 2024
Nulis sejak jam 23:00
(mumpung mau menulis/mau nonton bal-balan).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-BOOK BLOG AMROEH ADIWIJAYA

* "AGAMAMU APA?" Amroeh Adiwijaya

(124) SOFIAN EFFENDI