*** SUSU YANG KUYU
Komen prihatin atas maraknya info di medsos: Di Boyolali, susu dibuang-buang karena tidak laku
---------
Opini Malam Wong nDeso (mumpung mood nulis)
"SUSU YANG KUYU"
Berbisnis kecil maupun besar memang tidak mudah. Contoh opini ini, bisnis susu oleh peternak sapi di Jawa Timur yang bisa dihubungkan dengan daerah-daerah lain.
1) Di Jawa Timur, dulu ada komoditas susu cair dari kota Batu Malang (sentra susu peternak sapi) yang dijual langsung ke konsumen dalam bentuk kemasan kotak, sampai ke desa-desa, oleh penjaja keliling-tidak lupa dengan "jingle" khasnya, tapi berhenti nggak laku, antara lain karena Masyarakat bosan dan harga lebih mahal dari yang dijual di mini market.
2) Di Batu itu dikelola oleh koperasi, tapi karena penyakit koperasi di mana-mana sama, pengelolaannya tidak mungkin bisa baik, banyak faktor, maka berujung kolaps. Karena itu saya berkali-kali menyatakan, "koperasi apapun itu nonsense berkembang kecuali koperasi simpan-pinjam di lingkungan kantor yang potong gaji".
3) Dulu, zaman kecil saya ada susu bubuk dalam kemasan sederhana, produk lokal, tapi tidak berlanjut karena (bisa jadi) untuk menjadikan sampai ke bubuk, itu tidak mudah, biaya pun tidak murah, dan menjaga kontinuitas mutu dan folume/produksi pun tidak mampu, sehingga muncul produsen besar dengan mengandalkan impor, meski perkembangannya sangat mungkin ada "permainan" antara importir dan oknum pemerintah pembuat regulasi.
5) Kesimpulan:
a. Dorong agar podusen lokal mau dan mampu membuat dan menjual langsung kepada konsumen dalam bentuk bubuk (tahan lama), karena kalau sikon tetap seperti ini, peternak produsen susu keenakan/manja cukup setor kepada pabrik besar yang ternyata mengeluh karena hanya diberi kuota 20% karena yang 80% dari impor, tapi itu wajar-wajar saja karena pabrik besar itu PMA.
b. Lalu siapa yang mendorong? Karena jawabannya "embuh, nggak tahu" disebabkan aparatur pemerintah tidak bisa diharap, dan per-Bank-an pun ragu-ragu untuk memberi kredit, maka harus dari kreatifitas peternak/produsen sendiri sebagai penyandang sebutan Wiraswasta (berusaha mandiri).
c. Peternak/produsen susu lokal (cair maupun bubuk) juga harus bisa bersaing harga dan mutu dengan produk pabrikan besar.
d. Untuk diimpor? Mustahil karena produk luar negeri jauh lebih unggul segalanya, apalagi sapi di sini sebagian besar adalah juga impor.
e. Yang utama, buat, agar pendapatan masyarakat mampu untuk membeli susu, sehingga mampu memenuhi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna.
Semoga susu Indonesia segera segar dan tidak kuyu.
Gresik, 12 November 2024
Pukul 21:15
amroehadiwijaya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar