*PECUT
"KH.MAFTUH SAID
DAN PECUT"
Komen pada video mengenai pecut:
Iku pecut-e opo Bro? Pecut model opo wahe tentu untuk binatang, bukan untuk manusia, termasuk model pecut pak Sakera di video itu kudune untuk melecut sapi waktu (lomba) karapan sapi di Madura atau membajak sawah.
-------------
Sejak tahun 2012, beberapa kali saya sempat bertemu dengan KH.Maftuh Said yang sama dengan saya sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar KALTUM (IKB.KALTUM), dulur IKKAD, di pondok pesantrennya, AL-MUNAWWARIYAH Bululawang Malang, juga di rumah orang tuanya, daerah Bedanten Bungah Gresik.
Dalam satu perbincangan panjang-gayeng, saya sempat mengutarakan mengenai pecut yang pada intinya "janganlah digunakan kepada santri, pak kyai!", yang dijawab dengan sekedar tertawa renyah, khasnya, hahaha....
Saya mengatakan hal itu karena ada satu ex santri beliau yang dilarang ibunya untuk kembali nyantri menghafal Al-Qur'an di sana karena sewaktu pulang ditemukan banyak bekas lecutan di punggungnya, bukan pecut melainkan bilah sapu lidi.
Saya tanya, "Apakah kemudian anda melanjutkan untuk menghafal Al-Qur'an?", yang dijawab, "Ya secara otodidak di rumah, dan Alhamdulillah sampai hafal 30 juz tanpa ada lecutan pecut atau sapu lidi dari siapapun".
Selain bahasan pecut, KH.MAFTUH SAID sempat bercerita mengenai masa mudanya yang kepaksa (maaf kalau istilah saya kurang tepat) "kawin lari" karena kismin, tidak disetujui mertua yang seorang Camat.
Bercerita juga mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono, yang membuka Muktamar XI Jam`iyyah Ahlith Thariqah Al Muktabarah An-Nadliyah Indonesia yang akan dipusatkan di Pondok Pesantrennya, Al Munawwariyyah, Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tanggal 11 Januari 2012.
Satu Minggu setelah acara di atas, saya sempat bertemu di ponpesnya dan mendapat cerita, bagaimana personel TNI membuat helipad (tempat pendaratan helikopter) dan dapur umum di ponpesnya untuk ribuan hadirin. Dan meski beliau sebagai tuan rumah, namun harus mengikuti protokoler kepresidenan secara ketat.
Beliau yang juga Rois Syuriah PCNU Kabupaten Malang, dan famili dekat istri mas Djunaidi (Dukun Gresik) itu wafat pada Minggu (20/8/2017)
pukul 22.22 WIB, di usia menginjak 67 tahun, keesokan harinya dimakamkan di pemakanan keluarga PP Al-Munawwariyyah Desa Sudimoro Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang, dan beberapa tahun kemudian istri beliau menyusul wafat.
Gresik,
Rabu, 17 April 2024
amroehadiwijaya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar