MONCER BERBICARA
"MONCER BERBICARA"
(dan menulis)
Menurut hemat saya, yang piawai berbicara (juga menulis) adalah penerima/pemilik karunia/bakat dari sononya, apalagi yang diasah terus menerus niscaya makin mahir, layaknya orang yang sudah bisa naik sepeda (kata penulis Ratna Indraswati Ibrahim yang saya kutip dari sebuah buku).
Yang tidak berbakat meski akademisi top walau mengasah diri, apalagi tidak, maka sampai usia lanjut tetap takkan piawai.
Memang ada yang bertipe piawai di dua hal di atas, namun ada yang hanya salah satu. Di sini Ulil Absar Abdallah (tokoh Jaringan Islam Liberal/JIL) mahir di dua-duanya, juga sosok yang saya kagumi, Datuk Moh Anwar Ibrahim, tokoh Malaysia.
Dan yang bisa saya sebut dari alumni UI antara lain Fahri Hamzah, Ade Armando, dan Fadli Zon.
Sekedar gerundelan, khusus nama terakhir, sewaktu tidak terpilih sebagai anggota legislatif dan sekedar sebagai "jubir" Prabowo Subianto, tapi kok kehidupan ekonominya nampak makmur, ya?
Kritikus, sebagaimana "editor", kebanyakan hanya mampu di bidang itu, jarang yang mampu melanjut sebagai pembicara jempolan atau penulis ulung.
Dengan tipe-tipe orang yang demikian dan agar kita mampu "tepo seliro" terhadap orang lain alias tidak "sirik tanda tak mampu" maka tidak ada salahnya kita perlu mengetahui sebuah pepatah arab: "Undhur ila ma qala, wala tandhur ila man qala", cermati apa kata-katanya (juga tulisannya), jangan siapanya. Bermakna sesederhana apapun tulisan, atau secempreng - sefals apapun suara seseorang, cobalah diselami apa yang terkandung di dalamnya, dan jika bermaksud meng- _counter_ pendapat, selayaknya dengan/dalam skup yang sama, berdebat atau berpolemik.
Apakah tulisan ini idealistis, sulit diterapkan dan bikin gingung? Betul, karena itu semua qudratullah - hukum alam dan manusiawi di mana masing-masing orang kepingin "eksis", dan jika tidak demikian dunia takkan rame.
Maka sah-sah saja jika ada yang mampu bicara dan menulis cuman sekelumit sak uprit, dan saya tergolong di dalamnya, kwkwkwk...
Salam sehat dan bahagia untuk kita semua.
Gresik,
Hari libur maulid nabi Muhammad SAW.
20 Oktober 2021.
amroehadiwijaya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar