*** MIKIHEAD DAN KOPIAH
"MIKIHEAD DAN KOPIAH"
Pengantar:
Tulisan ini sebagai tanggapan untuk mas Wibowo di WAG Alumni UI OPTIMISTIC, yang sebelumnya saya/penulis posting foto topi mikihead dan narasi: Haekal Hasan nggak boleh datang ke istana Batu tulis karena selalu pakai topi kanak-kanak.
Satu kalimat "kopiah" jadi panjang, nih.....
Kopiah atau peci/pici adalah sebutan untuk tutup kepala yang biasa dikenakan Bung Karno atau foto-foto resmi semua presiden/wapres, dan sebagai kelengkapan busana resmi seluruh pejabat pemerintah sampai saat ini.
Berwarna hitam dari bahan kain beludru, bukan warna putih seperti dulu pernah dikenakan Jawaharlal Nehru (India).
Ingat kan, hampir setiap menjelang 17 Agustus atau lebaran selalu diposting ulang di medsos, di mana untuk memenuhi kebutuhan Bung Karno yang nggak punya uang pribadi, saat itu Roeslan Abdul Gani (asli Surabaya, dekat Gresik), sahabat beliau, melelang kopiah yang tidak baru lagi, sudah bau, dan bukan punya Bung Karno pula (hehe...)?
Sejak puluhan tahun silam bahkan pra kemerdekaan, awal mula kopiah dihasilkan oleh "home industri" masyarakat Gresik, dan berjaya hingga kini terutama menjelang puasa atau hari raya Idul Fitri. Untungnya sampai sekarang nggak ada produsen PMA yang merambah ke sana.
Tutup kepala itu benar-benar khas Indonesia, juga merembet ke Malaysia, tidak ada yang menandingi meski banyak serbuan jenis lain, misal dengan sebutan topi-topi: UAS, Afghanistan, HTI, ISIS, hijrah, PKI, dan baret, kupluk, torbus (Turki), dan sebagainya..
Dan postingan saya foto topi di atas? Adalah model baru yang sering saya tertarik pakai, yang di online disebut "mikihead".
Waktu saya kenakan di Jakarta awal bulan lalu (3 Januari) dan bertemu muka dengan beberapa sahabat dari Gerakan Anti KKN Alumni Universitas Indonesia (GAKKNAUI) antara lain, bang Sahat Maruli Sinaga, mas Firdaus Baderi dan bang TM, di mana bang TM pun tertarik.
......
😃😃🤝
Gresik, Sabtu,
22 Januari 2022
amroehadiwijaya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar