MENGALAMI DISKRIMINASI?

MENGALAMI DISKRIMINASI?
(tanggapan opini mBin di WAG GAKKNAUI)

Testimoni mas mBin tentang pengalaman menerima perlakuan diskriminasi di atas sejak di UI (UI loh!?), sungguh berharga bagi saya (juga kita semua), dan itu adalah suara hati terakhir yang saya dapat dari sekian banyak sahabat sebelumnya.

Saya pun mengalami (semasa di UI) meski dalam bentuk lain dan mungkin ringan-ringan saja.

Saya yang wong ndeso ini pernah dicemooh oleh kaum borju, dicibir "Jawa, loh" oleh non Jawa, dan ditolak cewek idaman. Namun dengan semangat baja dan ndableggg saya bisa berpacaran dengan artis, dan dalam kontestasi/pemilu yang lumayan berat saya terpilih menjadi Ketua umum SM.FHUI ngalahin calon kaum borju, kwkwk .....

Sakit? Sangat, dan jika tidak baik dalam mengatasi, itulah salah satu sumber teralienasinya seseorang, yang dianalogikan pada sebuah negara; menjadi sekat-sekat masyarakat yang berujung pada dendam tak berkesudahan.

Saya tidak mengulas lebih jauh tentang ini karena saya tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi atau mencegah kecuali pada lingkup "kecil" dan semampu saya.

Berpanjang-panjang pun pasti ada yang bilang, "ah, retorika doang, lho, hehe ...".

Hanya saya berharap kepada yang masih mengalami hal serupa, bersikap pada pedoman/ungkapan mas mBin di atas, "Bambang Ekalaya, Pandita Durna, dan mendaku" adalah bagus. Dan yang bukan Jawa atau bukan kejawen? Pasti ada ajaran "kebijakan lokal" setempat. Juga dari agama-agama.
-----
22 Maret 2021
amroehadiwijaya@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-BOOK BLOG AMROEH ADIWIJAYA

* "AGAMAMU APA?" Amroeh Adiwijaya

(124) SOFIAN EFFENDI