MAHFUDZI ABU ALI


IN MEMORIAM*

MAS H.MAHFUDZI ABU ALI

(Wafat 2 September 2024)


Pengantar:

1) Benar-benar keterlaluan sekaligus menyesal, saya barusan dapat info kalau beliau telah wafat, karena di WAG IKB.KALTUM pun tidak pernah ada info.

2) Saya yang sewaktu beliau sakit hanya sempat bezoek 1 kali, hanya mampu melafalkan: Allahummaghfir lahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu, dan berdoa segala kebaikan untuk keluarga yang ditinggalkan.

3) Almarhum adalah sahabat yang benar-benar sahabat, dan pejuang yang berjasa pada IKB KALTUM.

4) Karena, secara sederhana saya menyamakan almarhum dengan almarhum Mahmudi Zubairi, maka perkenankan saya tidak menulis ulang-panjang, dan saya repost (copas) tulisan di bawah.

5) Pada tulisan di bawah, nama beliau-almarhun beberapa kali saya sebut, menyatu dengan satu sahabat yang (sekali lagi) benar-benar sahabat, dan pejuang yang berjasa pada IKB KALTUM.

Gresik, 25 November 2024.

----------------------

⬇️

IN MEMORIAM

H.MAHMUDI ZUBAIRI, S.Ag

(Bersanding dengan H.Mahfudzi Abu Ali)

Sejarah IKB.KALTUM (Reborn)


Oleh: Amroeh Adiwijaya*

(1)

Selain Muhammadiyah tulen, beliau (mas Mahmudi) adalah "dedengkot" IKB.KALTUM.

Sebagaimana sang ayahanda, alm Zubairi yang membubak berdirinya Muhammadiyah di kecamatan Dukun dan salah satu pencetus dan pendiri bani KALTUM, mas Mahmudi adalah pelanjut gigih perjuangan sang ayah.

(2)

Khusus di IKB.KALTUM, beliau benar-benar tak pernah putus berdedikasi, terlebih himmahnya dalam menghidupkan kembali, bukan sekedar roh namun wujud Bani KALTUM kembali ada; sebuah tekad yang klop dengan petuah/wasiat almarhum ayah tahun 2008 (H.Rifai Malik, wafat tahun 2010) yang menggugah saya, "Eman Bani Kaltum iku, usahakno urip maneh, Am".

Maka saya ingat betul, malam itu, 1 April 2009, untuk melobi famili sesama Bani Kaltum, kami bertiga; beliau, mas H.Mahfudzi dan saya bersilaturrahim ke famili-famili di Sidayu di antaranya ke rumah pak H.Yahmum, yang sewaktu di situ saya jadi tahu ternyata kerupuk produk Sidayu ada yang disebut "kerupuk Tayamum" digoreng tanpa minyak - yang semula saya mengira kerupuk produksi pak Yahmum, hehe 

Sepulang dari silaturrahmi itu kami mampir makan sate lesehan di kedai K5 depan bengkel cuci mobil (jalan Pemuda Sidayu) sambil melanjutkan pembicaraan bagaimana agar Bani KALTUM kembali eksis.

Dari liku-liku tersebut dan hasil dari beberapa kali rapat maka Bani KALTUM terlahir kembali (reborn) dengan terlaksananya Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) di rumah ayah saya, H.Rifai Malik, pada tanggal 12 April 2010 yang menghasilkan kepengurusan baru di mana saya didapuk sebagai Ketua umum, dan adanya perubahan nama Bani Kaltum menjadi IKB (Ikatan Keluarga Besar) KALTUM, juga AD/ART sebagai tekad menapak layaknya organisasi yang rapi.

Hanya kami berkesimpulan, "semua itu masih konsep tertulis karena untuk lebih eksis nyata, IKB.KALTUM harus melaksakan program kerjanya antara lain menyelenggarakan pertemuan besar - Silaturrahmi Nasional (Silatnas) yang lama tidak ada dan menerbitkan buku silsilah edisi baru (edisi lama tahun 1971). Namun bagaimana caranya?

(3)

Dalam situasi masih dalam tanda tanya besar seperti di atas, alhamdulillah, dalam perkembangannya ikut terpanggil bergabung untuk berembuk secara intens, dua generasi muda bertalenta sekaligus tajir, putera dari pendiri-sesepuh IKB.KALTUM, yaitu H.A.Dzimam bin H.Ali Aziz dan H.Shodiq bin H.Kholid. Dan yang membuat kami bersyukur meski beliau berdua berdomisili di kota Surabaya namun always setia untuk hadir jika kami berapat di kampung asal kami, Dukun Gresik.

Setelahnya, berguyub ria pula famili-generasi muda yang lain seperti mas H.Aqib bin H.Fuad, mas Syafiq (almarhum) bin H.Malik, mas Fathony bin H.Labib, mas Farikh bin Akhyad, dan lain-lain, juga tentu famili-famili dari Sidayu dibawah koordinasi mas H.Ainun Nasih (Acik) yang telah lama bertekad bersama kami mewujudkan eksisnya bani KALTUM.

Khusus untuk ibu-ibu famili di Sidayu, sejak lama beliau-beliau tetap melakukan silaturrahim secara rutin melalui kegiatan arisan meski lama kepengurusan bani Kaltum vacum dan aktivitas secara nasional sama sekali 

(4)

Dalam satu rapat pengurus inti untuk membahas beberapa opsi tempat lokasi Silatnas yang kami rencanakan, mas Mahmudi yang Sekretaris Umum IKB.KALTUM itu mengatakan sesuatu yang sebelumnya pernah diungkapkan kepada saya, "Mari kita menghubungi famili-sesepuh kita bernama pak H.Ghumson, Trawas, famili beliau banyak di Padang Bandung Dukun, akrab dengan saya yang dulu pernah menyatakan bersedia sebagai tuan rumah Silatnas".

Maka kami berangkat berombongan antara lain beliau (mas Mahmudi), mas Shodiq, mas Dzimam, mas H.Mahfudzi, mas H.Acik dan saya menuju ke Trawas (sampai di sana habis maghrib) dengan hasil, alhamdulillah Silatnas IKB.KALTUM kita putuskan di Trawas dengan tuan rumah H.Ghumson, dan dalam kunjungan yang kedua ke Trawas kami menetapkan bertempat di hotel PCP Trawas.

Adapun tempat rapat-rapat panitia, kami berpindah-pindah tempat secara bergiliran antara lain di kediaman H.Shodiq, H.Dzimam, mas Mahmudi, H.Aqib, alm bapak H.Ahyad, dan alm H.Rifai Malik.

Tentang liku-liku  mencari dana untuk menyewa bus (16 bus), melengkapi konsumsi, sekretariat dan lain-lain, panitia yang diketuai H.Shodiq dan sekretaris H.A.Dzimam Ali ini, kami mampu guyub menyempatkan waktu dan menyediakan biaya pribadi untuk mendatangi famili-famili di Batu, Malang, Sale Rembang, dan lain-lain.


(5)

Gongnya? Silatnas IKB.KALTUM ketujuh tanggal 22 Agustus 2012 dan diterbitkan pula BUKU SILSILAH edisi terbaru (koordinator penulis: H.A.Dzimam Ali) alhamdulillah dapat berjalan sukses, laporan keuangan panitia pun bagus, serta terdokumentasi dalam video DVD.

Di video tersebut dibuka oleh seorang narator yang sumringah ceria berkostum perlente, berjas, berdasi dan bersepatu mengkilap. Siapa dia? Dia mas Mahmudi Zubairi.

Selamat jalan mas Mahmudi, terima kasih atas budi baik - doa kami menyertai panjenengan, dan suatu saat kami pun pasti menyusulmu.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun.

Alfatihah.

Gresik, Senin, 23 November 2020.

-------

Catatan:

1) Ketua umum IKB.KALTUM saat ini adalah mas Drs.H.A.Dzimam Ali, dan H.Shodiq Kholid/@⁨Bk Shodiq⁩, SE, MM sebagai ketua I.

2) Doa kami pun untuk kesembuhan mas H.Mahfudzi Abu Ali yang dua tahun terakhir mengalami stroke, amin.

🙏🙏🙏

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-BOOK BLOG AMROEH ADIWIJAYA

* "AGAMAMU APA?" Amroeh Adiwijaya

(124) SOFIAN EFFENDI