*KEBAKARAN DI LA USA

KEBAKARAN DI LA USA
DAN "RASAIN LUU?"
amroehadiwijaya@gmail.com
----------

USA/Amerika masih sangat besar dan hebat di benak banyak orang, sehingga kebakaran di Los Angeles/LA di negara bagian California pun menjadi perhatian besar.

Kalau saja kebakaran itu terjadi dan menewaskan ratusan orang seperti yang pernah terjadi di Bangladesh, apakah juga dihebohkan?

Itu tanda Amerika masih besar dan penting di benak banyak orang, termasuk Umat Islam dan bangsa Indonesia. 

Daerah California memang langganan kebakaran, hampir setiap tahun khususnya di daerah-daerah perhutanan, karena daerah itu bercuaca tropis dan kering…

Pernah kebakaran yang lebih luas dan banyak rumah yang juga terbakar, tapi tidak terlalu diekspose karena daerah-daerah itu perkampungan orang-orang kecil yang mayoritas kalangan Hispanic.

Kebakaran di LA kali ini mencakup 3 kampung. Hanya sangat diekspose dan didramatisir karena mencakup perkampungan orang-orang kaya dan populer termasuk bintang-bintang Hollywood. 

Dan ini paling banyak dilakukan di Indonesia dan oleh umat Islam: Eksposur dalam bentuk video-video Yang didramatisir, ditambah-tambah (besarkan) dan dengan komentar yang dilebih-lebihkan.

Kebakaran itu dan melihat respons sebagian umat, termasuk Indonesia, memuncul banyak pernyataan plus pertanyaan, "why?", antara lain:

Karena banyak yang mengaitkan dengan tragedi Gaza, termasuk ucapan presiden terpilih USA Donald Trump yang akan membumi hanguskan Gaza.

Hal ini bisa benar, bisa salah. Dan yang tahu hanya Allah SWT.

Tapi Apakah Tsunami Aceh tahun 2004 juga karena dosa-dosa korupsi penguasa Indonesia atau apa?

Apakah gempa yang menewaskan begitu banyak di Turki juga karena dosa-dosa Erdogan ke golongan Kurdis?

Biarlah hal-hal gaib itu Allah yang tahu hakikatnya. Tidak perlu memvonis orang lain karena ketidak senangan kita. 

Lalu, benarkah ketika ada orang yang tidak disenangi mendapat musibah lalu kita bertepuk tangan bergembira bahkan bilang, "rasain luu?".

Apakah secara etika Islam memang begitu? Jawabannya tegas, "Tidak!".

Pada zaman edan hoax:makin marak, banyak foto-foto dan video yang diedit, ditambah, didramatisir lalu diviralkan.

Video-video itu kemudian dibumbui  pula dengan dalil-dalil keagamaan, lalu dengan itu seolah kita merasa telah menang mengalahkan Amerika.

Kesimpulan saya, dengan respons dan reaksi yang kita lihat di Indonesia khususnya dan dunia Islam umumnya, saya khawatir justru itu bagian dari “inferiority complex” (jiwa inferior) yg melanda umat saat ini.

Dan apakah sebesar, sehebat dan sepenting itukah Amerika di mata umat Islam dan bangsa Indonesia? 

Maka bersikap biasa saja-lah … karena tanpa sadar kita telah ikut membesarkan sesuatu yang ingin mereka besarkan. Agar orang simpati dan kasihan… 

Dari sisi lain, jangan belajar memupuk kebencian.

Bencana adalah bencana kepada siapapun. Masalah tafsiran Apakah itu azab atau bukan, biar Allah yang menentukan.

Dan sekali lagi harus kita ingat, dulu Aceh juga dituduh karena dosa-dosa… padahal Aceh adalah daerah paling mempraktekkan syariah dibanding daerah lain.

Gresik, Rabu,
15 Januari 2024.
Salam sehat seger waras-selamat sejahtera untuk kita semua.
🙏
-------------
Disarikan dan diolah dari tulisan
Ustadz Shamsi Ali, di USA:
Imam Besar di New York, orang Indonesia asli, berasal dari Kajang, Sulsel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-BOOK BLOG AMROEH ADIWIJAYA

* "AGAMAMU APA?" Amroeh Adiwijaya

(124) SOFIAN EFFENDI