*GUS MIFTAH
"GUS MIFTAH"
Malam itu, 20 November 2024 di satu pengajian di Magelang, Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah bertindak sebagai penceramah.
Dalam video viral sejak 4 Desember 2024 yang sudah banyak disunting itu, terlihat Miftah tengah menginstruksikan secara "vulgar" kepada seorang penjual es yang melintas untuk segera menjual dagangannya, yang kemudian direspons gelak tawa oleh beberapa pria yang duduk di sekitarnya. Sementara sipenjual es tampak terdiam sembari menyunggi nampan dagangannya.
"Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Ya udah dijual lah "goblok", ucap Miftah.
Netizen pun gempar, merujak penceramah yang konon bertarif mencapai Rp75 juta untuk 1,5 jam itu, tidak hanya mengeluarkan berbentuk komentar, mereka juga membagikan meme bergambar seorang penjual es sarat dengan tulisan-tulisan bentuk empati:
Abdullah Mansuri, ketua Umum DPP IKAPP (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, wadah aspirasi pedagang pasar dan kaki lima, menyampaikan tanggapannya.
"Ucapan Gus Miftah telah melukai perasaan pedagang kecil, tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan".
"Sebagai figur publik sekaligus pejabat seharusnya menjadi teladan, ucapan seperti itu sungguh disayangkan".
"Pedagang kaki lima adalah kelompok yang bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka".
"Pernyataan Gus Miftah juga berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan".
“Gus Miftah memiliki peran besar dalam menjaga harmoni sosial, dan ucapan kasar seperti ini justru kontra produktif dengan tugas tersebut".
Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun Atmo.
Miftah, kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 besar/tinggal di Yogyakarta itu, tanggal 5 Desember 2024 menemui Sunhaji (38 tahun) untuk meminta maaf, ke rumahnya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengaku perkataannya yang viral di media sosial tersebut adalah candaan dan tidak ada maksud untuk menghina.
"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalah persepsikan. Tapi apapun itu, aku minta maaf kepada Kang Suharji".
Kepada Miftah-ada yang menyebut seorang mantan marbot masjid yang berasal dari Lampung, juga disebut pernah kuliah di UIN Sunan Kalijogo tapi tidak lulus, dan menganggap telah menyalahgunakan gelar gus untuk kepentingan pribadinya itu, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) pun buka suara. Dia membantah informasi yang beredar.
Gus Fahrur yang juga Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) mengatakan,
Dia keturunan ulama besar, Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Jogjakarta, saya kenal dan pernah ke pesantrennya".
Dia meminta masyarakat agar tidak semakin terprovokasi. Ia lantas mengajak untuk mengambil hikmah dari insiden tersebut.
"Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," cetus Gus Fahrur.
"Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf".
Hikmah:
- Aib seseorang bisa terkuak kapanpun.
- Jangan jumawa/sombong.
- Meski Sunhaji bereaksi ringan dengan mengatakan, "saat peristiwa itu terjadi, saya memang mendengar apa yang dikatakan Gus Miftah, tapi enggan terbawa perasaan alias baper". Dengan peristiwa itu, ternyata rizki mendatanginya, rizki bisa datang, kapanpun dengan sebab yang tak terduga.
- Setiap orang harus menjaga mulut, dan siap menerima resiko apapun karena godaan akan banyak muncul
- Itulah sunnatullah, ritme alam dan semesta.
- Apakah atasan Miftah kudu bertindak? Embuh!!!
Gresik, 5 Desember 2024.
Catatan:
Beberapa hari setelah peristiwa di atas, dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden Prabowo.
Komentar
Posting Komentar