*** RETRET KINI DAN KOLO SEMONO


Coretan Sore 
Amroeh Adiwijaya 

"RETRET KINI DAN
KOLO SEMONO"

Hari gini penggunaan istilah "Retret", agenda pemerintah untuk para Menteri dan Kepala daerah baru, dianggap lumrah terkhusus oleh muslimun, juga WAG ini.

Pertanyaan saya: Apakah muslimun ngerti maknanya bersumber dari ritual agama Kristen?

Retret, kata orang, berlaku juga untuk agama Hindu maupun Budha, tapi sejatinya substansial ritual ajaran Kristen yang bermakna kegiatan rohani untuk memperdalam iman dan memperbaharui cinta kasih kepada Tuhan.

Retret juga dapat diartikan sebagai pengasingan diri dari rutinitas sehari-hari untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Saat ini ayem tenterem, tapi tidak di era saya, dulu kolo semono.

Tahun 1984, sewaktu sebagai Ketua umum SM.FHUI, saya memberi izin mahasiswa Kristiani se-Universitas Indonesia untuk menyelenggarakan acara Retret di kampus FHUI Rawamangun Jakarta, yang kemudian menyulut emosi tinggi "tidak setuju" dari banyak aktivis mahasiswa muslim.

Acara tetap berlangsung meski dengan pengamanan ketat dari kepolisian-segala.

Untungnya kini semriwing ayem, tapi kalau ada yang meributkan maka bisa saja digunakan istilah Jowo dengan "Leren Lan Sareh".
Arti “Leren”, berhenti atau beristirahatlah, dan Sareh “beserah”.

Kadang orang sudah berhenti beristirahat (beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain), tapi kadang lupa untuk melepaskan diri seluruhnya dari apapun dan mempercayakan semua masalah kepada Tuhan.

Kalau istilah itu kepanjangan, bisa disingkat "L&S", Gpp merujuk pada istilah "Gigi transmisi mobil matic atau ukuran pakaian".

Gresik, 24 Februari 2025
amroehadiwijaya@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-BOOK BLOG AMROEH ADIWIJAYA

* "AGAMAMU APA?" Amroeh Adiwijaya

(124) SOFIAN EFFENDI