***** "......OAK.....OAK" Cerpen Amroeh Adiwijaya
Cerpen Amroeh Adiwijaya
"......OAK.....OAK ...."
Dalam ritme tidur, boleh dikata saya mirip pesohor ini-itu yang tidur tidak menentu, "any time" bisa tidur sejenak dan siap bangun kala diperlukan, juga bisa tidur molor panjang. Baik siang maupun malam.
Tapi Alhamdulillah saya tahes, bahasa arek Malang/ngalaM Jawa Timur yang dibalik: Sehat.
Tentu beda dengan "filsuf papan atas" di negeri Konoha (ikutan istilah penyinyir pemerintah) di mana ketika malam bangun begadang dengan aktivitas macam-macam termasuk merenung, bercengkerama dengan banyak orang, dan tentu tak ketinggalan sambil ngudut (merokok) berpak-pak dan ngopi bergelas-gelas plus menikmati camilan.
Pagi/siangnya? Tidur molor sampai menjelang maghrib, tidak mau diganggu dengan tidak lupa berpesan kepada "khadam" aspri atau ART: Bilang kepada tamu yang datang, tidak menerima tamu karena Abah lagi bertafakkur, kecuali yang datang kelihatan membawa amplop tebal.
Dan yang aneh di dunia ini, beliau-beliau yang (seolah) ongkang ongkang kaki itu nampak makmur tajir melintir, pun sebagiannya berhasil memenuhi kriteria kesuksesan versi Jawa yang "3 ta", yang beda dengan "Kawulo alit" yang tetap kismin meski sudah jungkir-balik gulung-kuming dalam mengais kehidupan. Nasib!!!
Biar tidak muter kejauhan, begini yang sesuai dengan judul di atas.
Dengan niat sesekali membalik ritme tidur karena besok pagi jam 06:00 saya harus keluar kota, maka sejak jam 22:00 saya sudah menuju peraduan. Dan agar bisa segera lelap, istri mengikhlaskan untuk tidur di kamar yang berbeda bersama si-ragil cewek, Dila, yang setelah wisuda SH masih di rumah untuk menunggu masa kerja di Jakarta.
Pasti karena menyalahi ritme lama, maka saya sulit untuk memicingkan mata, dan ketika mulai bisa liyer-liyer ngantuk, eh,... tepat jam 01:00, Dila teriak kencang berulang-ulang, "pergi-pergi, jangan ganggu!". Dan yang bikin saya tehenyak bangun, Mamanya pun nyemoni berteriak yang sama.
Benar-benar saya sangka karena kedatangan orang yang tidak diundang dengan niat jahat, tak tahunya yang muncul menyusup kamar hanya si-kunyuk di mana mereka berdua girap-girap tidak berani menghalau apalagi mengenyahkan, yaitu... seekor Kecoak, Ya, kecoak!.
Tak ayal sang kepala rumah tangga pun turun tangan dan berhasil membumi hanguskan hingga tuntas disertai dengan peluncuran "fatwa pujangga": Walah nduk-nduk, dengan hewan kecil aja kalian histeris begitu. Lalu bagaimana kalau makhluk astral muncul beneran seperti pada "drakor" yang sering kalian tonton yang ngehabisin paketan itu?. Eh, mereka menjawab kompak, "beda dong Pa...!".
Dila pun melanjut membela diri, "Coba Papa ingat cerita Papa dulu, Papa ogah mampir lagi ke satu resto di Jakarta karena di mangkok kuah rawon dan daging hitamnya bercampur kecoak mati?", yang saya jawab, "Beda dong Sis....". Wuekkk .....
Cukup sekian, salam sehat penuh berkah, dan selamat beraktivitas atau ber-weekend.
Wassalam.
Dari Gresik tiba di daerah Rembang Jawa Tengah,
Sabtu 20 Juli 2024
Pukul 11:05.
Tuntas nulis 30 menit saat OTW
Komentar
Posting Komentar