KOPERASI IKKAD
"DANA, BANK DAN KOPERASI IKKAD"
Catatan Amroeh pasca Rakor PP.IKKAD 11 Agustus 2024
(A)"
BANK IKKAD"
Pengantar:
Awal kalimat judul di atas, apakah Bank atau Bang? Betul Bank, bukan Bang yang biasa Cak Mu'adz Djabal sebut di WAG untuk Bang Haji Rhoma Irama.
Dan apakah ada? Kalau Bank AMRO (Amsterdam Rotterdam) jelas ada, dulu di Surabaya yang baliho-nya tepampang megah di jalan raya sebelah barat DELTA Plasa.
Dan Bank IKKAD? Ini yang sedang saya tulis dan masih tercatat di angan-angan, di Lauhul Mahfudz pula.
Sumber dana PP IKKAD:
Ketika Rakor itu, terlontar ide mengenai cara menggali/menghasilkan dana untuk IKKAD
-1-
Dalam perbincangan 4 mata saya dengan Gus Any Rofiq/Bendahara umum PP.IKKAD, sebelum acara Rakor dimulai, beliau mengusulkan,
a. Ada semacam iuran rutin dari anggota tertentu, yang saya jawab agak panjang: Untuk saat ini insya Allah jalan itu yang bisa dilakukan tapi dengan syarat, ada tenaga yang melaksanakan dengan kontinyu, itupun bagusnya, bagi yang melaksanakan diberikan bonus/honor/prosentase tertentu dari nominal yang mampu dikumpulkan (ingat hari gini: Boleh ikhlas tapi yang tidak berefek "melas").
Catatan:
- Dulu, di IKKAD secara umum pernah berjalan tapi berhenti (kesimpulan saya) karena tenaga penagih/pengumpul tidak diberi honor.
- Yang mungkin dilakukan menggali dana tiap menjelang IDUL FITRI dan menjelang HBH IKKAD.
Juga dulu, di IKB.KALTUM Dukun Gresik (saudara IKKAD yang saya ada di dalamnya) pernah dilakukan/diedarkan kaleng kepada warga IKB.KALTUM setiap habis pasaran WAGE dengan "door to door", juga berhenti (kesimpulan saya) karena tenaga penagih/pengumpul tidak diberi honor.
(Masih) dulu, ada warga IKB.KALTUM yang bisanya cuman nggedabrus usul yang wah doang, "mbokyo tarikan iuran itu dilakukan terus", yang saya jawab, "Aku setuju, tapi ente yang jalanin, aku siap kasih SK resmi Ya!", diapun cuman nyengir.
b. Kami bahas juga dengan Gus Any Rofiq, (kalau) bisnis melalui wadah IKKAD, baik bisnis sendiri, joint (kerja sama) atau sekedar menanam saham, sepertinya (melihat praktek organisasi sosial yang lain) sulit untuk dilakukan.
Catatan:
Dulu, mengenai itu saya pernah berdiskusi dengan ketua Wanita IKKAD periode sebelum sekarang, mbak Hj Hidayah Mas'ud/istri Drs H.ANAS dan kesimpulan saya utarakan, dan lanjutan realisasi pun mentok.
-2-
Dana, baik untuk operasional PP maupun untuk membantu warga IKKAD yang membutuhkan, bapak KH dr Ali Faishal Sp.A/penasihat PP IKKAD melontarkan gagasan agar PP membuat semacam KOPERASI.
Tapi mbuh napa, Floor/hadirin Rakor termasuk saya tidak merespon lebih lanjut, dan pada tulisan ini saya mencoba menjawab: Program itu bisa direalisasikan kalau ada modal, dan yang utama adalah ada tenaga profesional yang tentu harus digaji.
Lalu apakah sikon PP IKKAD sekarang mampu? Menurut saya, belum.
Kesimpulan dan Penutup:
Kok melaksanakan ide poin "Sumber Dana PP.IKKAD" di atas ketokane mentok kabeh Ya? Begitulah sikon riel yang ada, tapi bisa terlaksana kalau:
a. Ada modal, dan "honor-honor" untuk pelaksana kegiatan di atas.
b. Kami berharap: Monggo ada tokoh/trigger/figur mumpuni dari warga IKKAD yang ikhlas (sekali lagi yang tidak berefek melas) untuk memikirkan sekaligus merealisir hal di atas.
c. Bank IKKAD? Mbuh-mbuh-mbuh...
d. Mohon masukan dari kita semua.
Akhirul Kalam yang biasa diungkapkan:
- Oleh warga PMII: Wallahul muwafiqu ila aqwamitthariq
- Oleh warga HMI: Wabillahittaufiq wal hidayah.
Salam sehat bahagia untuk kita semua
Gresik, Jum'at, 16 Agustus 2024
Pukul 03:35
Tuntas nulis 30 menit
(Usai salat Tahajjud menjelang subuh)
amroehadiwijaya@gmail.com
(Kebetulan: Ketua I PP.IKKAD).
(B)
Pasca Rakor PP, di WAG PP IKKAD tanggal 17 Agustus 2024, dr KH Ali Faishal mengulang ide KOPERASI IKKAD,
Kemudian saya merespons (PERTAMA):
Matur nuwun, pak KH Ali Faishal, penasihat PP.IKKAD.
Yang panjenengan utarakan ketika Rakor 11/8/24 yang lalu (tulisan kami kemarin pukul 03:43) dan panjenengan pertegas pada tulisan di atas, benar-benar menjadi perhatian kami.
Maka agar "gercep", insya Allah segera kami awali untuk membahas dengan beberapa person PP dan berkomunikasi dengan panjenengan, juga tentu dengan Ketua umum PP, kemudian pembahasan lebih dalam/langkah lebih lanjut akan kami share di WAG ini.
------------------
Monggo juga segenap PP (member WAG ini) untuk menyampaikan respon pada ungkapan pak Ali Faishal di atas.
🙏
Respon saya (KEDUA)
Yth. Bapak dr KH Ali Faishal, saya mohon maaf lama tidak membahas hal itu lagi, usulan pak Faishal mengenai "Pembentukan wadah KOPERASI IKKAD".
Tapi saya masih ingat dan berkeinginan untuk melanjutkan sekaligus mengakhiri pembicaraan mengenai hal di atas, sebagai berikut:
1) Saya benar-benar mengharap ada respons dari anggota PP yang lain karena (sejatinya) mekanisme organisasi mengenai itu sudah tertuang pada BUKU SAKU-yang saya tahu dalam mendapatkan ide hingga mencetak buku itu-tidak mudah/perlu liku-liku. Tapi ternyata tidak ada respons.
2) Karena saya sendiri tidak bisa berbuat lebih (lagi), maka saya usul: Insya Allah "Koperasi" itu dapat terwujud kalau pak Faishal membicarakan langsung bersama Ketum kita, Yth bapak KH.Gus Kikin.
Sekali lagi mohon maaf.
Matur nuwun.
Gresik, 25 Desember 2024
Komentar
Posting Komentar