***** "GIWANG RANA" Amroeh Adiwijaya

Foto; Rana dan group meraih juara pertama lomba kesenian antar perusahaan asuransi se-Indonesia tahun 2024.

Cerita Pagi
"GIWANG RANA"

Untuk emak-emak, ati-ati dengan giwang atau anting-anting yang dikenakan.

Setamat kuliah di Prodi Sistem Informasi UNAIR Surabaya, dan menjelang berangkat ke Jakarta untuk memulai karier bekerja, hampir dua tahun yang lalu, istri saya diingatkan beberapa temannya agar Rana, anak cewek kami yang tidak berjilbab itu cukup mengenakan giwang.

"Pakai giwang saja, jangan anting-anting karena seringkali jadi incaran penjambret atau penodong!", kata mereka. Maka Rana yang semula beranting-anting pun berganti mengenakan giwang.

Dan, eh .... menjelang salat jum'at waktu Gresik yang baru lalu, dia yang sedang bekerja WFH (tidak WFO) itu nelefon bojo saya, mamanya, dan karena nampak genting darurat dialihkan ke saya, bercerita sambil sesenggukan, "daun telinga kananku sakit, Pa, karena giwang tersangkut sewaktu melepas swieter, giwang mingslek atau mendelep cukup dalam ke daun telinga", "gimana ini?"..... 

Jawab saya dengan tenang, "wis gak popo, nggak usah panik, sekarang pergi ke UGD RS.Tebet dekat kostmu!" (dia tinggal di daerah Pancoran Jakarta Selatan), yang dijawab masih dengan kekhawatiran, "ini, kan orang pada mau jum'atan, apa buka?", yang saya yakinkan, "UGD itu buka 24 jam, nak, dan pasti ada dokter jaga!". Alhamdulillah dia nurut, kemudian saya dan mamanya pun terus berkomunikasi dengannya, memonitor perkembangan langkah-langkahnya.

Sesampai di RS.Tebet Jakarta Selatan, ternyata dia dirujuk ke RS THT yang berjarak cukup jauh, di jalan Proklamasi Jakarta Pusat, dan Alhamdulillah problemnya tuntas di sana.

Setelahnya dia kasih info sambil tertawa kalau biayanya cukup mahal, hampir dua juta, yang untungnya bisa dicover asuransi perusahaan di mana dia bekerja. "Tapi Pa-Ma, aku harus nombok karena limit asuransi hanya 1,5 juta", yang dijawab mamanya, "wis, gak popo, nanti Mama ganti, yang penting kamu sehat kembali", dan ditambahkan, "beda kalau di desa, Rana, yang mungkin bisa diatasi cukup oleh tenaga medis yang ada".

Cerita "private" internal keluarga ini tidak bermaksud apa-apa, cuman sekedar berbagi pengalaman kalau setiap hal itu ada resiko kedaruratan yang harus diatasi dengan darurat pula.

Salam pagi ceria, sehat bahagia untuk kita semua.

Gresik, 8 Agustus 2023
Papa: amroehadiwijaya@gmail.com
Sewaktu (lagi-lagi) mumpung lagi mood menulis, belum sarapan setelah melengkapi tulisan sebuah buku.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-BOOK BLOG AMROEH ADIWIJAYA

Gambar
PANDUAN UNTUK MEMBUKA   TIAP JUDUL: Di bawah tanda 🩸(merah): --- Pada Blogspot: Tekan dan klik mulai "https" sampai "html" kemudian buka dengan "Chrome" atau aplikasi lain. --- Pada Drive: Tekan dan klik mulai "https" hingga "drivesdk" kemudian buka. --- Pada QR Code: Buka dengan Google. --- Pada JPG di blog: Tekan seperti pada Blogspot di atas. _________________________________ KATA PENGANTAR Foto:  Amroeh Adiwijaya                            ðŸ©¸ https://amroehadiwijaya.blogspot.com/2025/03/kata-pengantar.html _____________________________________ (A) RELIGI (35 Judul) Opini pilihan mengenai               .        keagamaan/kerohanian                           🩸 https://amroehadiwijaya.blogspot.com/2025/03/a_24.html ___________________________________ (B) GERAKAN A...
Baca selengkapnya

* "AGAMAMU APA?" Amroeh Adiwijaya

Gambar
Opini Minggu Siang Amroeh Adiwijaya " AGAMAMU APA?" Sekitar tiga bulan yang lalu, dua member di satu WAG yang saya ikuti, sealumni-almamater multi SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), untuk memudahkan saya sebut A dan B, berpolemik menanggapi sebuah video yang menurut saya biasa-biasa saja, tidak menyebabkan menghentak emosi, dan harusnya tidak mengundang sensitifitas SARA dan sebagainya, namun berkembang A bertanya, "Apa agamamu?" sehingga membuat B murka. B akan melaporkan ke Polisi segala dengan argumen, pertanyaan A itu mengganggu kedamaian dan melanggar hak asasi manusia. Saya pun tergelitik untuk komen. Saya tulis singkat: Kita tidak perlu sensitif apalagi "over" dan membiasakan diri untuk menganggap kata-kata yang demikian atau mirip-mirip itu adalah hal yang lumrah, biasa. Kalau anda (B) menjawab lugas saya yakin tidak akan berkepanjangan. Saya tambahkan: Saya sendiri beberapa tahun yang lalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari...
Baca selengkapnya

(124) SOFIAN EFFENDI

Gambar
Opini Jum'at Pagi Amroeh Adiwijaya Respons berita media, Sofian Effendi menyampaikan pernyataan mengenai ijazah Jokowi kemudian mencabut dan meminta maaf. ------------- Dialog "imaginer" di internal keluarga Sofian Effendi (SE) mengenai sengkarut masalah ijazah Jokowi: SE: Saya 'eneg dengan hingar bingar polemik ijazah Jokowi yang sudah sekian tahun tidak selesai, dan saya dengar langkah pihak UGM pun melenceng jauh. Maka meski tidak muda lagi tapi saya masih terpanggil untuk menegakkan kebenaran terutama untuk UGM apalagi saya pernah menjadi rektor. ANAK: Sudahlah Pak, tidak usah ikut ngurusi kasus itu, biarkan oleh yang muda-muda, bapak istirahat saja supaya kesehatan fisik mental tidak terganggu. SE: Tidak bisa, darah bapak ini darah pejuang, harus berjuang sampai akhir hayat. CUCU: Kakek benar, saya support kek, dan saya koordinir agar kakek bicara ke publik, ya?. Maka SE pun muncul ke publik dan meledaklah pernyataannya yang "menyerang" Joko...
Baca selengkapnya